Jumat, 26 Februari 2010

puisi yang terluka


Luka Yang Teriris…


Jika malam ini ku menangis

Mungkin ini air mata terakhirku

Untuk segala kepedihanku yang teriris

Dan kuharap engkau menyadari, karena ini tak manis…


Sungguh ku sangat membenci ini

Tetesan air mata yang bercucuran tanpa henti

Tanpa ku sadari, dan tanpa sedikitpun ku kehendaki

Haruskah ku bertanya berulang kali, mengapa ini terjadi…


Rasa sedih yang kutahan, tak sebanding dengan cinta yang kau tanam

Rasa cinta yang ku dambakan, kini telah terganti oleh perih yang kau tebarkan

Bagaikan setiap kedipan mataku yang kau teteskan dengan air garam

Bagaikan hujan pisau belati yang kau hempaskan ke tubuhku yang sedang keram…


Aku bingung, aku kesal, aku sedih, aku merintih

Melihat kau yang merisaukan hatiku ini

Kini ku sendiri di ladang luas yang sepi

Menanti segala mimpi indah yang tak kan kembali…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar