Luka Yang Teriris…
Jika malam ini ku menangis
Mungkin ini air mata terakhirku
Untuk segala kepedihanku yang teriris
Dan kuharap engkau menyadari, karena ini tak manis…
Sungguh ku sangat membenci ini
Tetesan air mata yang bercucuran tanpa henti
Tanpa ku sadari, dan tanpa sedikitpun ku kehendaki
Haruskah ku bertanya berulang kali, mengapa ini terjadi…
Rasa sedih yang kutahan, tak sebanding dengan cinta yang kau tanam
Rasa cinta yang ku dambakan, kini telah terganti oleh perih yang kau tebarkan
Bagaikan setiap kedipan mataku yang kau teteskan dengan air garam
Bagaikan hujan pisau belati yang kau hempaskan ke tubuhku yang sedang keram…
Aku bingung, aku kesal, aku sedih, aku merintih
Melihat kau yang merisaukan hatiku ini
Kini ku sendiri di ladang luas yang sepi
Menanti segala mimpi indah yang tak kan kembali…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar